Masalah
pangan dan gizi erat sekali hubungannya dengan kesejahteraan masyarakat. Bahkan
isu ini menjadi isu global yang tidak hanya menyentuh aspek kesehatan dan
kesejahteraan manusia tetapi menjadi isu sosial dan politik. Dalam beberapa
tahun terakhir, di Indonesia atau khususnya di Sulawesi Selatan, masalah pangan
dan gizi yang berdampak pada kesehatan masyarakat terus meningkat. Berdasarkan
pertimbangan hasil riset kesehatan dasar dan BPS, sedikitnya ada tiga isu
masalah gizi dan beberapa masalah pangan yang muncul.
Masalah
gizi yang dimaksud adalah masalah gizi kurang/buruk, masalah gizi lebih, serta
beban ganda penyakit yang ditimbulkan. Selain itu masalah pangan yang ada
seperti degradasi lahan pertanian, kurangnya produktivitas petani, perubahan
iklim yang ekstrim memaksa hasil pertanian tidak sesuai yang diharapkan, serta
masalah keamanan pangan. Isu inilah yang menjadi dasar pergerakan kami sebagai
pemerhati pangan dan gizi yang ingin ikut andil dalam upaya mensejahterakan
masyarakat.
Dasar yang kedua adalah adanya gap antara program pemerintah dan kondisi ril di masyarakat. Saat ini, kondisi masalah gizi dan pangan di masyarakat bak fenomena gunung es. Apa yang terjadi cukup berbeda dengan apa yang dilaporkan. Bisa saja karena beberapa aspek, pemerintah kurang cermat melakukan penjaringan atau masyarakat yang kurang kesadaran untuk hidup sehat dan rutin memeriksakan diri ke pusat-pusat layanan kesehatan yang ada. Dasar yang terakhir adalah belum terdapatnya organisasi yang menghimpun segenap para pemerhati pangan dan gizi yang ingin berbuat untuk masyarakat, demi terwujudnya swasembada pangan.
Dasar yang kedua adalah adanya gap antara program pemerintah dan kondisi ril di masyarakat. Saat ini, kondisi masalah gizi dan pangan di masyarakat bak fenomena gunung es. Apa yang terjadi cukup berbeda dengan apa yang dilaporkan. Bisa saja karena beberapa aspek, pemerintah kurang cermat melakukan penjaringan atau masyarakat yang kurang kesadaran untuk hidup sehat dan rutin memeriksakan diri ke pusat-pusat layanan kesehatan yang ada. Dasar yang terakhir adalah belum terdapatnya organisasi yang menghimpun segenap para pemerhati pangan dan gizi yang ingin berbuat untuk masyarakat, demi terwujudnya swasembada pangan.
Tiga
dasar yang kami sebutkan diatas merupakan latar belakang perjuangan kami. Ingin
mengambil bagian untuk mencegah beban ganda masalah gizi dan penyakit di Sulawesi
Selatan, ingin membantu pemerintah mewujudkan program efektif dan efisien bagi
masyarakat maupun membantu masyarakat mendapatkan hak-haknya sesuai amanat
undang-undang yang mengatakan bahwa "seluruh warga Indonesia berhak
mendapatkan penghidupan yang layak....". Selain itu karena belum adanya
wadah yang dapat mengakomodir para penggiat pangan dan gizi dari disiplin ilmu
lain (selain ilmu pangan dan gizi) yang juga ingin berkontribusi dan mengabdi
kepada masyarakat sebagai implementasi dari Tri Dharma perguruan tinggi. Maka
kami beberapa orang penggagas organisasi ini, pada tanggal 14 Januari 2015 di
Pusat Kegiatan Penelitian UNHAS, berinisiatif untuk membentuk suatu komunitas
yang diberi nama "Komunitas Pemuda Peduli Pangan dan Gizi" atau yang
disingkat dengan KOPI PAGI.
KOPI
PAGI memiliki struktur organisasi yang terdiri dari Dewan Penasihat, Dewan
Pengawas, Ketua, Sekretaris, Bendahara, serta 4 Divisi yang terdiri dari Divisi
Penelitian dan Kajian Strategis, Divisi Infokom, Divisi Advokasi dan Pengabdian
kepada Masyarakat, serta Divisi Pengembangan Minat dan Bakat Pemuda. Dalam
melaksanakan program kerjanya, organisasi ini nantinya akan menyentuh 5 aspek
pendekatan yaitu promotif, preventif, edukatif, kuratif, dan advokasi.
Anggota
dari organisasi ini tidak hanya berasal dari ilmu gizi dan teknologi pangan
tetapi juga berasal dari beberapa disiplin ilmu. Saat ini beberapa orang dari
pertanian, kedokteran, peternakan, kesehatan masyarakat, dan farmasi telah
bergabung. Nantinya kami juga berharap teman-teman dari bidan sosial/non
eksakta yang memiliki kepedulian yang sama juga akan bergabung. Kami berencana
akan melakukan soft launching
sekaligus dalam rangka memperingati hari gizi nasional yang jatuh pada tanggal
25 Januari 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar